Di dalam proses pembangunan rumah, terdapat banyak sekali elemen yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah bahan atau material yang sebaiknya kamu ketahui karena akan mempengaruhi hasil akhir bangunan rumah. Adapun, salah satu material yang kerap digunakan pembangunan rumah adalah Batu Split.
APA ITU BATU SPLIT ?
Batu Split adalah material hasil dari pemecehan batu besar (biasanya batu kali atau batu gunung) menggunakan mesin pemecah batu (stone crusher). Batu ini memiliki ukuran yang bervariasi, tergantung kebutuhan, dan dikenal dengan bentuknya yang tajam dan tidak beraturan.
KEGUNAAN BATU SPLIT
Batu Split sangat penting dalam dunia konstruksi dan sering digunakan untuk :
- Pondasi Bangunan
Memberikan kekuatan dan kestabilan pada struktur bangunan.
- Campuran Beton
Digunakan sebagai agregat kasar pada beton untuk proyek bangunan, jembatan, dan gedung.
- Pembangunan Jalan dan Aspal
Menjadi bahan dasar lapisan jalan agar kokoh dan tahan lama.
- Saluran Irigasi dan Drainase
Membantu aluran air dan mencegah erosi tanah.
- Rel Kereta Api
Digunakan sebagai ballast untuk menjaga kestabilan rel.
CARA MEMILIH BATU SPLIT
Memilih Batu Split yang tepat sangat penting untuk memastikan kekuatan dan ketahan proyek konstruksi, seperti pengecoran, fondasi, atau pembuatan jalan. Berikut cara memilih batu split yang baik.
1. Sesuaikan Ukuran dengan Kebutuhan Proyek
- Batu Split 5-10 mm (split mini) : Cocok untuk pengecoran ringan atau campuran beton ringan.
- Batu Split 10-20 mm : Digunakan untuk pengecoran bangunan (struktur kolam, balok, dan lantai).
- Batu Split 20-30 mm : Digunakan untuk jalan atau proyek infrastruktur besar.
- Batu Screening / Abu Batu : Digunakan untuk campuran paving block atau sebagai pengganti pasir.
2. Periksa Kualitas Fisik Batu
- Pilih batu yang keras dan tidak mudah hancur.
- Hindari batu yang mengandung tanah liat atau lumpur (warna kusam, banyak debu)
- Pilih batu dengan bentuk pecahan yang tajam dan tidak terlalu bulat agar mudah mengikat dengan semen.
3. Sumber Batu Split
- Batu andesit atau basalt (hitam/gelap) : Kuat dan cocok untuk beton struktural.
- Batu Kapur (Limestone) : Lebih murah tapi kurang kuat, cocok untuk proyek non-struktural.
4. Kadar Air dan Kebersihan
- Pilih batu yang kering dan basah.
- Batu yang kotor bisa menurunkan kualitas campuran beton.
5. Uji Laboratorium (Opsional untuk Proyek Besar)
- Uji kekerasan, kanbdungan lumpur, dan gradasi ukuran di laboratorium untuk memastikamn kualitas sesuai SNI.
MANFAAT UMUM BATU SPLIT
- Memperkuat Struktur Beton
Memberi daya tahan tinggi terhadap tekanan dan beban.
- Stabilitas Tanah dan Jalan
Menahan pergesaran dan erosi tanah pada proyek jalan dan drainase.
- Efisiensi Konstruksi
Mempercepat proses pengecoran dan pembangunan dengan hasil yang kokoh dan tahan lama.
KELEBIHAN BATU SPLIT
1. Kuat dan Tahan Lama
Batu Split, terutama dari andesit atau besalt, sangat kuat untuk struktur beton dan fondasi
2. Meningkatkan Kekuatan Beton
Karena bentuknya tajam dan bersudut, batu split menciptakan ikatan yang baik dengan semen.
3. Gradasi Ukuran Tersedia
Tersedia dalam berbagai ukuran sesuai kebutuhan proyek : pengecoran, drainase, jalan, dll.
4. Tahan Terhadap Cuaca
Tidak Mudah rusak atau lapuk karena panas, hujan, atau perubahan suhu.
5. Tersedia Luas di Indonesia
Banyak pabrik dan tambang batu split di berbagai daerah, jadi mudah didapat.
KEKURANGAN BATU SPLIT
1. Harga Relatif Mahal
Dibandingkan bahan alternatif (seperti batu kapur atau koral), batu split keras harganya lebih tinggi.
2. Berat
Karena padat dan keras, batu split berat saat pengangkutan dan butuh alat bantu.
3. Mengandung Lumpur (jika tidak di cuci)
Batu split dari tambang bisa tercampur lumpur, dan harus dicuci dulu agar tidak menurunkan mutu beton.
4. Tidak Fleksibel untuk Semua Jenis Konstruksi
Tidak cocok unbtuk pekerjaan halus seperti plesteran atau pengecoran ringan.
5. Butuh Pengujian untuk Proyek Skala Besar
Agar sesuai standar (SNI), batu split harus di uji ini menambah biaya awal.